Nasihin Masha adalah Pemimpin Redaksi Koran Republika (surat kabar).
Dia adalah alumnus Prodi Sosiologi Unsoed Purwokerto lulusan 1992.
Karier jurnalistiknya sudah dimulai saat dia masih menjadi mahasiswa, dia sempat tergabung dalam LPM Sketsa.
Sebelum bergabung di Republika, Nasihin Masha mengikuti program pascasarjana non gelar jurnalistik di Lembaga Pers Dr Soetomo, Jakarta.
Di sini dia ditempa oleh Atmakusuma Astraatmaja, redaktur pelaksana terakhir koran Indonesia Raya yang mati dibredel Orde Baru.
Selanjutnya ia mampir sangat sebentar di Majalah Jakarta-Jakarta, namun tak sempat 'berpraktik'.
Ia kemudian meniti karier di Republika sejak reporter, redaktur, redaktur pelaksana, wapemred, hingga pemred.
Setelah 25 tahun, ia memilih resign dari Republika.
Di bidang jurnalistik, ia pernah mengikuti kursus di LP3Y Yogyakarta pimpinan Ashadi Siregar.
Di sini ia belajar teknik meliput politik yang diampu Cornelis Lay.
Juga mengikuti kursus investigasi yang diampu wartawan senior The Straits Times, Singapura.
Ia juga diundang pemerintah Amerika Serikat dalam program International Visitor Leadership selama satu bulan.
Ia berkeliling negeri Paman Sam tersebut mengunjungi pusat pendidikan jurnalistik di Universitas Georgia, Universitas Berkeley, dan Columbia College.
Ia juga berkunjung dan berdiskusi dengan jurnalis dari Chicago Tribune, Atalanta Journal Constitution, Washington Times,Sacramento Bee, Chicago Sun Times, Associated Press.
Selain itu juga berkunjung ke Committee to Protect Journalists, The Federal Communications Commission, dan lain-lain.
Nasihin juga alumni program Indonesia Australia Specialised Training Project. Dalam program ini ia mengikuti pelatihan tentang human rigths di Castan Center, Monash University, yang diampu oleh Prof David Kinley.
Nasihin Masha sering menulis dalam rubrik Resonansi Koran Republika.
Nasihin juga salah satu penulis buku Di Puncak Himalaya Merah Putih Kukibarkan, sebuah penulis buku yang dipimpin Dr Nasir Tamara.
Nasihin aktif memberikan pelatihan jurnalistik, pernah menjadi anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat, pernah menjadi salah satu ketua Serikat Perusahaan Pers, menjadi pengurus Yayasan Lembaga Pers Dr Soetomo, dan salah satu pendiri Forum Pemred.